Biografi Lengkap Abu Bakar Ash Shiddiq Part IV

Bismillahirrahmanirrahim

Sebelum Membaca Artikel tentang biografi Lengkap Abu Bakar Ash Shiddiq Part IV...
Alangkah baiknya Kita Baca dari Awal tentang :

Biografi Lengkap Abu Bakar Ash Shiddiq Part I
Biografi Lengkap Abu Bakar Ash-Shiddiq Part II  

Biografi Lengkap Abu Bakar Ash Shiddiq Part III

           Biografi Lengkap Abu Bakar Ash Shiddiq, Ini adalah Artikel lanjutan dari part I, Part II, part III, Kenapa Saya Bagi menjadi 4 part, karena Kebanyakan Pembaca Tidak Terlalu Suka dengan Artikel yang Terlalu banyak, Langsung Saja...

Biografi Lengkap Abu Bakar Ash Shiddiq Part IV


       Rasulullah saw. meninggalkan rumahnya. Pemuda-pemuda pengepung itu mengintip tempat tidur Rasulluh saw. Melalui sebuah celah dinding, terlihat oleh mereka sosok tubuh di tempat tidur Rasulullah saw. Mereka pun sangat puas karena yakin bahwa Rasulullah saw. masih berada didalam rumah. Ketika pajar tiba, para pemuda itu segera masuk menyerbu rumah  Rasulullah saw. betapa terkejutnya mereka manakala diketahui mereka bahwa yang tidur tersebut adalah Ali ra, bukanlah sasaran yang sebenarnya. Dengan diliputi rasa kesal, kaum Quraisy segera menyebarkan para algojonya untuk melacak jejak Rasulullah saw. Bagi para algojo itu di janjikan hadiah 100 ekor unta bagi siapa yang berhasil menangkap Rasulullah saw.

         Di lain tampat, setelah keluar dan meninggalkan rumahnya, Rasulullah saw. pergi menemui Abu Bakar ash-Shiddiq. Kemudian diberitahukanlah kepada Abu Bakar tentang apa yang diperintahkan ALLAH swt kepada-nya. Abu Bakar pun mempersiapkan dua ekor unta dan putri sulungnya asma mempersiapkan perbekalan  untuk kepergian Rasulullah saw. dan Abu Bakar. Kedua orang itu pun keluar lewat pintu kecil di belakang rumah dan bertolak ke arah selatan menuju ke Gua Tsur. Di Gua Tsur itulah mereka berdua bersembunyi selama tiga hari tiga malam.

        Sementara itu para penyelidik yang mencari Rasulullah saw. sampai pula di mulut gua. Di dalam gua tersebut Abu Bakar sangat khawatir dan takut. Terdengar olehnya suara penyelidik itu hendak masuk ke gua, tetapi berhenti, tidak jadi masuk. Salah satu dari mereka bertanya, “kenapa tidak jadi masuk?”.

         Ada sarang laba-laba di tempat itu, dan sudah ada sejak  MUHAMMAD belum lahir. Dan ada juga dua ekor burung dara bersarang digua itu. Jadi tidak mungkin didalamya ada orang”. Demikian jawabanya
.
         Rasulullah saw. terus berdoa dan Abu Bakar makin ketakutan. Terhadap Abu bakar, Rasulullah saw. menentramkanya seraya berkata “La tahzan inallaha ma’ana”, jangan bersedih sesungguhnya ALLAH swt bersama kita.

          Pada malam berikutnya setelah merasa lebih aman mereka berdua keluar dari gua untuk melanjutkan perjalanan ke Madinah. Dalam perjalanan itu, muncul seorang penunggang kuda bernama Surakah mengejar Rasulullah saw. hendak menangkapnya Surakah tergiur dengan hadiah 100 ekor unta yang telah dijanjikan oleh Quraisy  bagi siapa yang menangkap dan membunuh Rasulullah saw.

        Dengan memacu kudanya Surakah semakin mendekat. Tetapi ketika telah dekat dengan Rasulullah saw. kudanya terperosok dan jatuh, lalu dinaiki lagi kudanya itu dan di pacunya, tapi sama seperti sebelumya kudanya terperosok dan jatuh, hal itu berlangsung sampai tiga kali tetapi yang ketiga kalinya kudanya terperosok lebih keras lagi sehingga dia ikut terbanting, setelah kejadian itu, Surakah ketakutan dan pulang tetapi sebelum pulang, Surakah sempat memenggil Rasulullah saw. tetapi tidak di abaikannya.

         Rasulullah saw. pun  terus menuju Madinah. Adapun penduduk Madinah yang telah mendengar berita tersebut atas hijrahnya Rasulullah saw. dari Mekah sangat gembira dan tidak sabar menyambut kadatangannya.

        Itulah kisah Abu Bakar semesa hidupnya bersama Rasulullah saw. Masih banyak lagi kisah-kisah yang menggambarkan sifat-sifat kemuliaan Abu Bakar ash-Shiddiq. Ketika Rasulullah saw. wafat, Abu Bakar terpilih sebagai khalifah pertama mengganti Rasulullah. Dalam kekhalifahannya , Abu Bakar mampu memimpin umat islam menuju sukses yang besar.
         
         Ketika Rasulullah wafat, umat islam mengalami kebingungan karena tidak memiliki seorang pemimpin yang akan mengatur masyarak. Para sahabat kemudian mengadakan musyawarah mengenai hal itu.

       Dari hasil musyawarah itu diputuskan bahwa diperlukan mengangkat seorang pemimpin pengganti Rasulullah saw. Akhirnya dari hasil musyawarah diputuskan untuk mengangkat Abu Bakar sebagai khalifah.

       Abu Bakar dipilih sebagai khalifah dengan beberapa pertimbangan. Menjelang dekatnya wafatnya Rasulullah saw. Abu Bakar sering di tunjuk Rasulullah saw. untuk menggantikan posisi beliau. Di antaranya adalah memimpin jamaah haji.  Selain itu ketika Rasulullah saw. sakit, Abu Bakar lah yang ditunjuk Rasulullah saw. menjadi imam salat jamaah di masjid Nabawi. Rasulullah saw. tidak pernah mewakilkan posisi imam jamaah itu.

         Pada masa awal pemerintahan Abu Bakar, terjadi beberapa pembangkangan yang dilakukan sebagian kaum Muslimin. Di antaraya adalah sekelompok masyarakat yang tidak mau membayar zakat. Selain itu, juga terjadi peristiwa nabi palsu. Musailamah Al-Kadzab mengaku sebagai Rasulullah saw. dan telah memiliki pengikut.

       Abu Bakar merasa perlu menumpas pembangkangan tersebut. Terjadilah peperangn dengan kelompok-kelompok itu. Dalam peperangan itu, banyak diantara para sahabat yang gugur. Di antara yang gugur itu adalah mereka yang hafal Al-Qur’an (pada waktu itu Al-Qur’an belum dituliskan seperti sekarang).

       Umar bin Khatab kemudian mengusulkan kepada Abu Bakar agar Al-Qur’an dituliskan dan dibukukan. Umar khawatir jika banyak para sahabat menghapal Al-Quran meninggal dunia, maka lama-lama Al-Qur’an akan hilang. Selain itu ingatan manusia tentu sangat terbatas.

       Dengan beberapa pertimbangan, Abu Bakar menerima usul itu.  Maka dibentuklah panitia yang bertugas menulis Al-Qur’an. Panitia itu diketahui oleh Zaid bin Tsabit. Akhirnya Al-Qur’an yang semula dituliskan di tulang-tulang, kulit-kulit binatang dikumpulkan dan kemudian ditulis kembali secara berurutan dan dijilid.

          Hasil penulisan itu kemudian menjadi pedoman bagi Kaum Muslimin tentang bacaan Al-Qur’an. Kitab itu kemudian dipercayakan kepada salah satu istri Rasulullah saw. yakni Hafsah untuk menyimpannya.

Alhamdulillah..kita telah selesai Membaca Artikel tentang Biografi Lengkap Abu Bakar Ash Shiddiq

Semoga Bermanfaat Umumnya Bagi Kita Semua , Dan Khususnya bagi Penulis Pribadi

Asalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Tag : Tokoh Islam
0 Komentar untuk "Biografi Lengkap Abu Bakar Ash Shiddiq Part IV"

Back To Top