Bismillahhirrahmanirrahim..
Biografi Abu Bakar Ash Shiddiq Part III
dalam Artikel ini Saya Melanjutkan tentang Biografi Abu Bakar Ash Shiddiq Part II,
Lebih Lengkapnya Baca Artikel Pertama
Biografi Lengkap Abu Bakar Ash Shiddiq Part I
Biografi Lengkap Abu Bakar Ash Shiddiq Part I
Demi mengembangkan syiar islam, Abu Bakar pernah
menginfakkan seluruh hartanya untuk membiayai sebuah peperangan, yakni perang
tabuk. Menjelang perang tabuk Rasulullah saw memberikan anjuran bersedekah
secara khusus kepada para sahabat. Para sahabat dengan kemampuanya
masing-masing menginfakkan harta dengan penuh sangat. Umar bin Khatab
menginfakkan sebagian hartanya, dan sebagian lagi disisakan untuk keluarganya. Setelah
menyerahkan kepada Rasulullah saw.lalu Rasulullah saw bertanya, “Wahai Umar,
adakah harta yang kamu tinggalkan untuk keluargamu?
“Ada ya Rasulullah,” jawab Umar.
Rasulullah bertanya lagi,”Berapakah
yang kamu tinggalkan?”
“Saya tinggalkan untuk keluarga saya
setengan dari harta saya,” demikian jawab umar.
Setelah itu,datanglah Abu Bakar dengan membawa hartanya untuk
diinfakkan. Setelah selesai menginfakkan hartanya, Rasulullah saw juga bertanya
kepada Abu Bakar.
“Wahai Abu Bakar, apa yang kamu tinggalkan untuk
keluargamu?”
Abu Bakar menjawab, “Saya tinggalkan untuk
keluargaku, ALLAH swt dan Rasulnya” (Saya tinggalkan untuk mereka ketabahan
dari ALLAH swt dan Rasul-nya, juga dengan rida ALLAH swt dan engkau).
Umar yang masih berada ditempat itu
mendengar jawaban Abu Bakar . Umarpun berkata, “Saya tidak akan
pernah mengalahkan Abu Bakar”.
Bukan hanya itu,
kedekatan Abu Bakar dengan Rasulullah saw semakin lengkap. Putri abu Bakar,
yakni Siti Aisyah ra.di pinang oleh Rasulullah saw. Dengan begitu,Abu Bakar
menjadi mertua Rasulullah.
Terdapat
banyak peristiwa yang menggambarkan betapa besar kecintaan Abu Bakar terhadap
Rasulullah saw. Setiap kali Rasulullah saw di ganggu dan di sakiti oleh
orang-orang kafir Quraisy, Abu Bakar selalu tampil membela Rasulullah saw. Pernah
pada suatu ketika di saat Rasulullah
saw. Sedang khusyuk melaksanakan salat di Masjid Haram, tiba-tiba datang di
Masjidil Haram seorang kafir Quraisy
yang bernama Uqbah bin Al-Nuit dan langsung mencekik Rasulullah saw. Yang
sedang sujud.
Rasulullah saw. Yang dalam
keadaan sama sekali tidak siap, bahkan sedang khusuk salat tidak dapat berbuat
banyak. Tetapi sebelum keadaan berbahaya terjadi, Abu Bakar telah datang
menolong. Selamat lah Rasulullah saw. Yang hampir saja berada dalam bahaya.
Pada setiap
pertempurn yang terjadi pada masa Rasulullah saw. Abu Bakar tidak pernah absen
dan selalu mengikutinya. Di dalam pertempuran-pertempuran itu, Abu Bakar berada
di dekat Rasulullah saw. Tujuannya tidak lain adalah ingin memberikan
perlindungan kepada Rasulullah saw.
Betapa bahagianya
bila dapat selalu dekat dengan seorang manusia pilihan, dan juga selalu
memberikan perlindungan kepadanya. Terhadap sifat-sifat yang dimiiki Abu Bakar
yaitu cerdas, kedermawanan luar biasa, kecintaanya besar terhadap Rasulullah
saw. Kegigihan dan dan pengorbanan tinggi demi perkembangan dan tegaknya agama
islam itu. Rasulullah saw.sering menyerahkan kepercayaan-kepercayaan penting
kepadanya. Dalam banyak kesempatan, Rasulullah saw. Sering memberikan
kepercayaan kepada Abu Bakar untuk mewakilinya.
Pada saat Rasulullah
udzur(berhalangan) tidak dapat mengimami salat di Masjid Madinah, Rasulullah
saw. Menunjuk Abu Bakar untuk menggantikannya sebagai imam salat.
Ketika usai terjadi
Fathul Mekah, yakni kota mekah berhasil ditundukan, pada tahun berikutnya umat
islam telah bersiap-siap menunaikan ibadah Haji. Sewaktu pelaksanaan haji itu
tiba, kesibukan Rasulullah saw. Sebagai kepala Negara, kepala pemerintah serta
imam umat di Kota Madinah menyebabkannya tidak dapat memimpin jamaah haji.
Dalam hal itu Rasulullah saw. Membutuhkan seorang kepercayaan sebagai wakilnya
memimpin jamaah haji. Orang yang dipilihnya tersebut adalah Abu Bakar
ash-Shiddiq.
Pada saat Rasulullah
saw hujrah, dari mekah ke madinah dan bersembunyi di Gua Tsur, Abu Bakar
merupakan satu-satunya sahabat yang menemuinya. Pada saat itu, terjadi satu
kisah yang paling cemerlang dan indah yang pernah di kenal manusia dalam
sejarah pengejaran yang sangat berbahaya.
Disepanjang kehidupan
Rasulullah saw. Terdapat lah satu tahun yang dikenal dengan “Amul Huzn” artinya
tahun duka cita karena tahun itu adalah waktu yang hamper bersamaan ketika
istri Rasulullah saw. Khadijah dan pamannya Abu Thalib meninggal dunia. Dua
orang yang ikut memberikan perlindungan dari kekejaman orang-orang Quraisy.
Orang yang sangat mencintai Rasulullah saw. DEngan kematian paman dan istrinya
itu, selain Rasulullah saw ditimpa kesedihan, ruang gerak Rasulullah saw.dan
umat islam menjadi lebih terbatas. Dimana-mana ditemukan penganiayaan dan
perlakuan keras orang-orang Quraisy kepada kaum muslimin.
Untuk menghindari
perlakuan kejam itu, Rasulullah saw. Beserta kaum Muslimin pergi ke Taif dengan
harapan mendapat sambutan baik. Akan tetapi, ketika sampai di negara itu
penduduknya melemparinya dengan batu yang membuatnya terluka. Mendapatkan
sambutan menyakitkan seperti itu, Rasulullah saw. pun memutuskan kembali lagi
ke Mekah.
Akhirnya dua tahun
berikutnya Rasulullah mngizinkan kaum muslilin untuk berhijrah ke Yatsib
(Madinah), sedangkan Rasulullah saw. sendiri tinggal di Mekah menunggu perintah
ALLAH swt untuk menyusul kaum muslimin lain yang telah Hijrah ke Madinah. Kaum
Muslimin pun berhijrah secara bertahap dengan kelompok-kelompok besar.
Peristiwa hijrah kaum
muslilim secara besar-besaran itu membuat orang-orang kafir Mekah menjadi
marah. Apalagi mereka mendengar juaga bahwa Rasulullah saw. telah menerima
wahyu yang isinya mengizinkan kaum Muslimin berperang melawan musuh-musuhnya.
Oleh karena itu,
ketika kaum kafir mendengar berita tentang kemungkinan Hijrahnya Rasulullah
saw. mereka segera menyusun rencana untuk membunuhnya. Akan tetapi, pada waktu itu Rasulullah saw. telah
mendapatkan wahyu.
Untuk membunuh
Rasulullah saw. ini, semua kabilah diharuskan turut dalam pembunuhan itu. Lalu
dipilih pemuda-pemuda tegap dan pemberani dari masing-masing kabilah.
Pada waktu yangtelah
ditentukan, ykni pada suatau malam, pemuda-pemuda pilihan itu mengepung rumah
Rasulullah saw. Akan tetapi Rasulullah saw. telah mendapat informasi akan
bahaya itu dan diperintahkan untuk siaga pada malam itu dan selanjutnya Hijrah
pergi ke Yatsrib.
Pada malam itu
Rasulullah saw. membisikan kepada anak angkatnya Ali bin Abi Thalib untuk
berbaring di tempat tidurnya. Setelah menggunakan mantel Rasulullah saw. Ali
pun melompat ke tempat Rasulullah saw. menyerahkan semua hidupnya demi islam.
Ketika rumah
Rasulullah saw. sedang di kerumuni para pemuda berpedang hendak membunuhnya,
pada saat itulah Rasulullah saw. keluar dari rumahnya seraya membaca surat
Yasin. Meskipun para pemuda itu mengepung rumah Rasulullah saw. dengan sangat
ketat dan telah memastikan tidak akan ada yang dapat keluar tanpa sepengetahuan
mereka, tetapi Rasulullah saw. dapat keluar tanpa sepengetahuan mereka. Ini
adalah bukti keimanan yang mendalam kepada ALLAH swt dan keberanian yang luar
biasa keluar rumah melalui kerumunan orang-orang yang ramai dan mengincarnya.
Pada saat itu ALLAH swt yang maha kuasa yang mampu melakukan apapun, menjadi
mata-mata pemuda itu tidak melihat sekalipun mereka terjaga sepanjang malam.
Baca Selanjutnya : Biografi Lengkap Abu Bakar Ash Shiddiq Part IV
Baca Selanjutnya : Biografi Lengkap Abu Bakar Ash Shiddiq Part IV
Tag :
Tokoh Islam
0 Komentar untuk "Biografi Lengkap Abu Bakar Ash Shiddiq Part III"